Pages

Saturday, December 19, 2015

Cerita Dibalik Lagu Bapa yang Kekal

Kamu tahu ga siapa penulis lagu Bapa yang Kekal? Hmm, aku juga baru tau kemarin ini. Julita Manik namanya. She was invited coming to Christmas Celebration 2015 at my office building, Wisma Milenia. She was adorable. She told us about her story that she had been used by God to tell God's glory at her almost-golden age.

Ceritanya begini, Kak Julita punya kerinduan untuk melakukan sesuatu buat Bapa. Beliau pun lalu mencoba untuk belajar musik (gitar) dan memulai untuk menulis lagu rohani di usia kira-kira 25 tahun. Ia bermimpi agar lagu rohaninya bisa direkam dan didengar di seluruh Indonesia. Satu per satu lagu ditulisnya, tapi ditolak. Gelisah juga ya saat itu, ia pun terus berdoa pada Tuhan. Sampai akhirnya lagu Bapa yang Kekal ini disetujui oleh produser lagu rohani. Namun, itu barulah awal perjuangannya. Beliau harus mencari penyanyi untuk membawakan lagunya. Terus menerus beliau cari. Tapi, tetap tidak menemukan yang berkenan. Akhirnya, beliau memutuskan ia saja yang nyanyi. 

Waktu itu, banyak yang bilang kalau dia terlambat. Dia terlambat karena dia memulainya di usia yang sudah tidak muda lagi, kira2 tiga puluh an. Kemungkinan untuk bersinarnya sedikit. Mentalnya diciutkan. Pernah juga, sewaktu ingin tampil di panggung, namanya hampir ga dipanggil sampai akhir acara. Padahal, ceritanya si, sanggulnya sudah ok punya, dan persiapan dandan dan penampilan sudah siap banget. Akhirnya, beliau tetap nyanyi, tapi sambil ditahan-tahan gitu biar ga menangis. Soalnya, sudah terlanjur sedih dan marah dan kecewa juga kali ya. Sempet curhat juga ke Tuhan, kenapa begini kenapa begitu.

Ada juga, sempat produsernya bilang agar liriknya lagu 'Bapa yang Kekal' tsb diganti. Seperti yang kita tahu, penggalan lagu tsb adalah: "Kau bri yang ku pinta, saat ku mencari, ku mendapatkan... ". Produser tsb bilang, Tuhan tidak selalu memberi yang kita pinta lho, coba dikoreksi saja. Tapi, kak Julita ini, tetap pada pendiriannya. Beliau sampai cek ayat di Alkitab lagi, takut salah. Tapi ternyata tidak. Memang begitulah yang tertulis di Alkitab, Injil Matius 7:7, yaitu:
"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu. Carilah, maka kamu akan mendapat. Ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu." Daan, aku baru sadar, ternyata lagu-lagu rohani tidak jauh-jauh dari Alkitab. Ternyata, lagu Putri Sion di Puji Syukur juga, lirik lagunya ada di Alkitab ya.

Yak, akhirnya tetap menggunakan lirik itu. Dan, menurutku juga lebih bagus dengan lirik tsb. Alasannya, karena saat kita nyanyi lagu Bapa yang Kekal dengan lirik tsb, malah lebih berasa dan lebih menekankan suatu pengharapan dan keyakinan yang besar atas Juruselamat, Tuhan kita Yesus Kristus. Saat menyanyi, kita mengucapkan dan meyakinkan diri kita sendiri bahwa jangan sampai putus asa, sebab Bapa selalu ada bagi kita. Yes, it's a beautiful song!

Singkat cerita, akhirnya kak Julita dengan lagu Bapa yang Kekal naik daun dan berhasil bergema kemana-mana. Tuhan pun menyertai beliau untuk bersaksi kemana-mana. Hmm, dan karena umurnya yang cukup hampir 50 tahun sekarang, beliau bisa cerita ke berbagai kalangan. Kalangan muda dan kalangan opa-oma. Jadi macem dual degree gitu. Hebat yahh rencana Tuhan. Jadinya, beliau bisa membaur di berbagai umur.

Jujur, cerita kak Julita ini bener-bener memberi kekuatan dan pengharapan ke diriku, yaa karena pikiran negatif menghantuiku akhir-akhir ini. Terima kasih, Tuhan. Terima kasih atas kesempatan untuk mendengar cerita kak Julita ini. Semoga Tuhan selalu menyertai kak Julita dimana pun ia berada. Amin.

Lirik Lagu Bapa yang Kekal

Kasih yang sempurna
Telah kut’rima dari-Mu
Bukan kar’na kebaikanku
Hanya oleh kasih karunia-Mu
Kau pulihkan aku, layakkanku
Tuk dapat memanggil-Mu, Bapa

Reff:
Kau b’ri yang kupinta
Saat kumencari kumendapatkan
Kuketuk pintu-Mu dan Kau bukakan
S’bab Kau Bapaku, Bapa yang kekal

Tak kan Kau biarkan 
Aku melangkah hanya sendirian
Kau selalu ada bagiku
S’bab Kau bapaku
Bapa yang kekal.

No comments:

Post a Comment